Sabtu, 27 Juni 2009
Masih Belum Pulih
Rabu, 17 Juni 2009
Debat Lagi...Debat Lagi
Saya yakin, mereka juga cape'. Harus mengumpulkan segudang kata-kata dan teori. Masyarakat juga cape', mendengarkan seribu janji-janji manis tentang kesejahteraan.
Sudahlah, laksanakan saja dengan sungguh-sungguh...tanpa perlu perang kata-kata dan adu teori. Kami lebih membutuhkan karya nyata di depan mata, bukan di atas kertas teori dan debat-debat.
Capek!
Selasa, 16 Juni 2009
Aku Cinta Kau dan Dia
Sabtu, 13 Juni 2009
Silahkan Anda Contreng
Jumat, 12 Juni 2009
Nonton Bareng Mantan Pacar
Sebagai imbalan hadiah, aku juga mentraktirnya makan siang di sudut foodcourt sebuah cafe khas sunda "Arum Bandung". Anda pernah ke sana?
Aku pesan nasi soup ayam, sedangkan 'honey manis'ku nasi soto bandung. Mmmm...makan siang yang sempurna.
sayangnya, 'honey manis'ku malu ketika ku foto...
dua karcis film KCB dan menu makanan di Arum Bandung menjadi saksi perjumpaan kami di siang itu...
Selepas makan siang bersama, aku mengantar 'honey manis'ku kembali ke kantornya dan aku pun kembali ke kantorku. Tak sabar rasanya menunggu jarum jam segera melompat-lompat ke jam 19.15...
---singkat cerita, jam menunjukkan pukul 18.00, ku jemput dia di depan kantornya, dan dari sana kami menuju ke cineplex 21 BCS Mall, Batam. Sholat maghrib dulu, beli cemilan dan minuman, sebelum kami menuju ke lantai 5 BCSMall, tempat 'ruangan' bioskop itu berada.
Ternyata cukup ramai juga suasana di sana,
Setelah 15 menit menunggu, akhirnya studio 1 tempat kami hendak menonton, di buka juga. Dengan kapasitas sekitar 200 kursi, hampir 80% kursi di studio 1 terisi. Kebanyakan sih, para keluarga yang membawa anak-anaknya.
Lho, kok membawa anak-anak? apakah film ini pantas ditonton oleh anak-anak? Entahlah...yang pasti, mereka banyak lari-lari dan berkeliaran di dalam studio.
Film berdurasi sekitar 2 jam, lumayan lama untuk film Indonesia. Ceritanya campur baur, diaduk-aduk antara syar'i, komedia, drama dan keindahan Mesir. Nanti lain waktu akan aku coba ulasan ceritanya.
"Kok rasanya 'India' banget yah?...agak kecewa juga sih..."
Nilainya?
"tadinya sih...6,5, tapi karena India banget jadi 5 deh..."
Jam 9 malam, film usai. Kami pun pulang dengan kenangan manis....
Malam Sabtu yang indah dan manis...
Selamat malam, honey manisku....see you next yah, manis?
Minggu, 07 Juni 2009
Minggu Pagi Lagi
Alif, sulungku, menamakan bukit itu "Bukit Perbatuan". Kenapa? Karena banyak batu-batu berserakan di situ.
Sudah sejak lama, aku ingin mengenalkan alam pada kedua jagoan gantengku ini. Ingin mendekatkan tantangan alam kepada mereka, supaya bisa menjadi pribadi yang tidak cengeng.
Tidak gampang menyerah.
Akhirnya...minggu pagi ini kesampaian juga. Alif kecape'an dan berkeringat, tapi Aby masih tetap tegar berdiri....
Sabtu, 06 Juni 2009
Dua Jagoan Gantengku
Saat ini, Alif usianya 6 tahun 8 bulan sedangkan Aby 2 tahun 3 bulan. Lahir di dua kota yang berbeda, abangnya di Padangsidimpuan (Sumatera Utara) sementara adiknya di Batam (Kepulauan Riau).
Sifatnya? bertolak belakang. Bentuk fisiknya? juga hampir 'tidak mirip' ...padahal terlahir dari rahim ibunda yang sama. Itulah kuasa Allah SWT.
Saat ini, Alif lebih 'wish' dan bijak, dia bisa memahami dan mengayomi. Sementara Aby lebih menonjolkan kemauannya yang kuat, kehendaknya sukar ditolak. Fisik Alif tinggi dan kurus, sementara Aby bulat dan kecil...
Keduanya, seakan saling melengkapi satu sama lainnya...
Jumat, 05 Juni 2009
Titik Referensi
Semoga saja, titik ini tetap akan terjaga dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai kelak dikemudian hari. Soalnya hari-hari belakangan ini, Indonesia sedang dilanda proses 'abrasi' kedaulatan, digerogoti negara tetangga : Malaysia dan Singapura.
Singapura sedang giat mereklamasi pantainya, memperluas daerahnya dan mengeruk pasir-pasir dari kepulauan Riau. Sementara Malaysia, sedang asyik mengutak-atik patok wilayah perbatasan dan mengganggu Ambalat.
Merah Putih, berkibarlah dengan gagah! Tunjukkan wibawamu....
Terbengkalai
Kamis, 04 Juni 2009
Pencemaran Nama Baik
Hati-hati, takut kepeleset dan 'kecebur' got.
Oh, My God!
Rabu, 03 Juni 2009
Tas
Ya, tas yang unik, keren dan multifungsi. Tidak perlu tas yang besar, yang penting bisa dibawa berpetualang dengan nyaman.
Cukup memuat flash disk, external harddisk, alat tulis, buku bacaan, notes buat catatan kecil dan keperluan multifungsi lainnya, semisal kamera atau handycam.
Maklum, aku doyan banget melancong dan ngelayap, jadi perlu hal-hal yang 'penting' dan urgent disaat darurat di 'alam' petualangan.
Setelah kesana-kemari mencari dan memilih, akhirnya kudapatkan model seperti ini. Merknya ASMN AOMANKA.
Unik, model tas tukang pos waktu jaman Perang Eropa dulu.
Sarapan Pagiku
Entah kenapa, aku amat mencintai dan menikmati suasana pagi hari?
Dan, sarapan pagi merupakan acara pelengkap kenikmatan itu. Entah kenapa (juga), sejak tinggal di Batam selama hampir lebih 3 tahun, aku mulai terbawa 'langgam' budaya Melayu.
Nongkrong di kedai kopi, sambil berbual-bual dan menikmati sarapan pagi.
Dan sarapan pagi favoritku adalah bubur ayam dengan secangkir kopi tiam yang tidak pahit...
Ah, nikmatnya pagi ini.
Manohara dan Ambalat
Manohara, putri asal Indonesia yang diperistri oleh putra raja Kelantan (Malaysia), berhasil kabur dari kungkungan suaminya dan sekarang sedang heboh menjadi selebritis 'dadakan' (nongol di setiap acara gossip di hampir seluruh stasiun TV di Indonesia).
Dia datang dengan segudang masalah dukanya selama bersuamikan putra raja Kelantan. Bahkan konon, kisah kaburnya penuh suasana ketegangan.
Sementara pulau Ambalat, sebuah pulau kecil milik Indonesia yang mengandung minyak menggiurkan, sering dicolek dan diganggu oleh angkatan laut diraja Malaysia. Beberapa kali, bahkan seperti 'meledek' Indonesia dengan memasuki wilayah perairan Indonesia.
Sebenarnya, kedua peristiwa itu kandungan substansinya beda banget. Satu menyangkut masalah pribadi, masalah keluarga. Dan satu lagi, masalah negara masalah kedaulatan.
Namun kalau dipandang dengan kacamata politik, dua-duanya menyangkut martabat negara Indonesia.
Manohara warga negara Indonesia yang wajib dilindungi, begitu juga pulau Ambalat yang wajib dijaga. Nah, disinilah letak kewibawaan negara Indonesia diuji.
Apakah akan terus-menerus membiarkan warga negara dan pulaunya dijadikan bahan ejekan?
Sebelum kasus Manohara mencuat, sebenarnya sudah banyak kasus lain yang menyangkut WNI disakiti di negeri jiran itu, TKI-TKW, Asykar Wathaniah.
Pulau Sipadan dan Ligitan pun telah lepas dicaplok oleh Malaysia.
Belajar dari kasus-kasus yang telah terjadi tersebut, seharusnya pemerintah Indonesia mulai menunjukkan harga dirinya. Mulai mengeluarkan wibawanya.
Tidak selamanya kita terus-terusan diejek dan dijadikan bahan mainan?
Mana ada negara di dunia yang mau dijadikan mainan dan bahan ledekan oleh negara lain?
Senin, 01 Juni 2009
Andai Waktu Terhenti di Minggu Pagi
Sebagian masyarakat Batam pasti hapal dengan letak Ocarina.
Sebenarnya kami kesana sudah sekian kali, karena cuma itulah sarana berlibur yang terdekat dari rumah kami. Dan juga, tempat yang nyaman buat olahraga pagi bersama keluarga : senam, jogging, lari-lari dan aktifitas olahraga lainnya.
Yah, kumpul-kumpul dengan kedua anak lelakiku adalah moment yang amat mahal, saat yang tak ternilai harganya. Setelah sekian hari berkubang dalam rutinitas kerja, berkumpul dengan mereka seakan dunia terasa berbunga-bunga dan harum semerbak.
Aku menikmati tidur di alam terbuka, menatap langit dari celah-celah daun pohon pinus yang menaungi, sambil bercanda dengan mereka.
Namun sayangnya, kadang waktu yang berharga itu terasa berlangsung amat singkat.
Baru saja menikmati semua keindahan itu, siang sudah menjemput. Dan pagi harus segera pergi, membawa kenangan-kenangan keindahannya.
Berlalu begitu saja, tanpa bisa kita mencegahnya.
Ah, andaikan waktu terhenti di Minggu pagi...