Minggu, 05 April 2009

Musim Kampanye

Katanya sih, hari Minggu ini (05/04/2009) merupakan hari terakhir kampanye di seluruh Indonesia, kemudian 3 hari mendatang hari tenang...dan tanggal 9 Aprilnya, kita nyontreng!

Musim kampanye? Kok...gaungnya nggak terasa yah? setidaknya 'getaran' gegap gempitanya tidak begitu berasa.
Dulu nih, waktu aku kecil...yang namanya musim kampanye, seperti hajatan tujuh desa suasananya. Rame dan terasa geregetnya.
Apalagi kalau yang kampanye bendera kuning, wuiiih...guru-guru SD yang ngajar saya di sekolah, pada ikutan kampanye.
Yang asik kita-kita, sekolah diliburkan atau cuma setengah jalan, gara-gara gurunya pada ikut kampanye.

Nah, kalau yang kampanye partai berbendera merah, lain lagi ceritanya. Pemuda-pemuda desa di kampungku, harus melalui berbagai 'rintangan' dulu untuk mengikutinya. Ya minimal, rintangan dimarahi orang tua, atau di marahin pak kepala desa.
Tapi justru, di situ menariknya.
Mereka menyembunyikan baju merahnya, kemudian lari keluar jalan desa, dan di tepi jalan raya, baru membaur dengan yang lainnya. Seru, penuh tantangan untuk mengikuti kampanyenya.

Tapi maaf, kalau partai yang berbendera hijau, saya tidak tau jalan ceritanya. Maklum, waktu itu saya masih kencur dalam memahami masalah politik.
Yang saya tau, partai politiknya cuma tiga, bendera hijau, bendera kuning dan bendera merah.

Tapi, walaupun cuma tiga bendera, getaran kampanyenya sangat terasa. Banyak nuansa dan ceritanya. Di bandingkan dengan suasana kampanye sekarang, kayaknya 'roh' gregetnya masih kalah jauh. Walaupun sekarang banyak bendera partai, bahkan sampai 44 partai, tapi sangat tidak terasa suasana romantikanya.

Maaf, kalau kurasakan : sangat hambar.
Orang mau kampanye kalau diajak ikut dan (ada) dikasih duit untuk ongkos bensin. Kalau tidak ada itu, orang males datang.
Kecuali partai-partai tertentu yang memang sudah mempunyai pengikut loyalis, tanpa baju dan ongkos bensin pun mereka pasti datang.
Tapi tetap, menurutku lebih terasa gregetnya musim kampanye waktu aku kecil dulu.

Entah kenapa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar